Senin, 08 November 2010

ISO membentuk sekolah bermutu


Apa ISO itu ?
ISO berasar dari istilah Yunani “ISOS” yang berarti sama. ISO merupakan suatu organisasi pembuat standar dengan kepanjangan international organization for standardization. Berdiri tanggal 23 Pebruari 1947. Kantor pusat di Geneva, Swis . Peran utamanya adalah untuk menetapkan standar yang dapat dipergunakan oleh negara negara anggotanya, menjadi standar internasional.
ISO 9001 : 2000 merupakan salah satu standar keluarga ISO 2000 yang dikoordinasi dan diterbitkan oleh ISO. 9001 merupakan nomor urut standar sedangkan 2000 atau yang saat ini di SMK Negeri 1 Panji menggunakan 2008 adalah tahun diterbitkan.
Keluarga ISO beberapa antara lain : ISO 9001 sistem manajemen mutu berisi  persyaratan-persyaratan, ISO 9004 sistem manajemen mutu berisi panduan untuk peningkatan kinerja, ISO 9000 sistem manajemen mutu berisi fundamental dan kosakata.
System manajemen mutu merupakan sistem yang digunakan untuk menetapkan Kebijakan atau pernyataan resmi oleh manajemen puncak berkaitan dengan perhatian dan arah organisasinya di bidang mutu dan sasaran mutu yaitu segala sesuatu yang terkait dengan mutu dan dijadikan sasaran (target) pencapaian dengan menetapkan ukuran atau kriteria pencapainnya.

Mengapa harus ISO
Setiap organisasi baik bersifat profit maupun non profit, memiliki kriteria produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggannya. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut organisasi harus mengembangkan metode untuk mengukur kinerja dan mengkoreksi terhadap penyimpangan terhadap standar yang telah ditetapkan.
SMK Negeri 1 Panji Situbondo harus melaksanakan ISO SMM 9001:2008 karena : pertama, merupakan syarat dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kerjuruan bahwa Sekolah RSBI harus melaksanakan SMM ISO. Kedua, agar SMK Negeeri 1 Panji Situbondo menjadi sekolah bermutu. Tekat keluarga besar SMK Negeri 1 Panji Situbondo yang terdiri atas guru, tata usaha dan manajemen yang bertekat dengan didasari atas keikhlasan untuk menjadikan SMK Negeri 1 Panji Situbondo sebagai sekolah berstandar Internasional. Sekolah dengan mutu internasional.
Manajemen melaksanakan SMM ISO 9001 : 2008 agar SMK Negeri 1 Panji Situbondo menjadi sekolah bermutu. Sekolah bermutu yang dimaksudkan adalah merujuk pada pemikiran Edward Sallis, Sudarwan Danim (2006) yang mengidentifikasi 13 ciri cirri sekolah bermutu, yaitu : 1. Sekolah berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal; 2. Sekolah berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul, dengan komitmen untuk bekerja secara benar dari awal; 3. Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang sangat sulit memperbaikinya; 4. Sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di tingkat pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administrative; 5. Sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada masa berikutnya; 6. Sekolah memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang; 7. Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya; 8. Sekolah mendorong orang dipandang memiliki kreativitas, mampu menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualitas; 9. Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk kejelasan arah kerja secara vertikal dan horizontal; 10. Sekolah memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas; 11. Sekolah memandang atau menempatkan kualitas yang telah dicapai sebagai jalan untuk untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut; 12. Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja; 13. Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai suatu keharusan


Bagaimana pelaksanaan ISO
Pelaksnaan ISO di SMK Negeri 1 Panji Situbondo sesuai dengan persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 harus menerapkan 8 prinsip manajemen mutu yang dijalankan saling kait mengkait dan sesuai dengan klausul-klausul ISO. 8 prinsip manajemen mutu yaitu (Suardi, 2004): 1)  Fokus pada Pelanggan ( Costumer focus ) 2). Kepemimpinan ( Leadership ); 3) Keterlibatan Personel  ( Involving people ); 4) Pendekatan Proses ( Process approach ); 5) Pendekatan Sistem Pengelolaan ( Systems approach ); 6) Peningkatan Berkesinambungan ( Continuos improvement ); 7) Pembuatan Keputusan Berdasarkan Fakta ( Factual decision making ); 8) Hubungan Saling Menguntungkan dengan Mitra Kerja/ Pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ). Beberapa hal dapat yang diperhatikan dalam pelaksanaan (implementasi) tersebut, yaitu adanya audit internal untuk melihat ketidaksesuaian dalam pelaksanaan, mencari akar permasalahan dan rencana tindakan perbaikan,  yang dilanjutkan dengan rapat tinjauan manajemen atau  management review setiap 6 bulan sekali,  yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ditingkat pimpinan puncak untuk perbaikan lebih lanjut ( continuos improvement ) dalam usaha memenuhi customer satisfaction.

Apa manfaat ISO
Manfaat ISO akan terlihat dengan data dan informasi yang terekam dan  selalu terpantau serta diinformasikan kepada seluruh personel terhadap perkembangan kinerja organisasi baik yang telah  mencapai sasaran mutu maupun yang belum .
Beberapa manfaat yang nyata antara lain : 1. Adanya konsistensi pelaksanaan, artinya semua yang akan dikerjakan ditulis dalam perencanaan. Apa yang telah direncanakan dipantau pelaksanaannya. Pelaksanaan rencana harus ada rekaman atau bukti tertulis seperti undangan, daftar hadir, notulen atau hasil proses pelaksanaan berupa nilai. Apabila ada rencana yang tidak sesuai dievaluasi, dicari akar permasalahan dan kemudian dibuat rencana tindakan perbaikan, sehingga adanya perbaikan berkesinambungan. Hari ini harus lebih baik dari kemarin. 2. Adanya pengendalian atau pencegahan, artinya dengan adanya ISO organisasi mengendalian produk yang tidak sesuai atau jelek jangan sampai ke tangan pelanggan. Apabila produk yang tidak sesuai sampai ke tangan pelanggan, maka pelanggan akan mengeluh atau complain. 3. Adanya pemastian mutu, artinya dengan adanya ISO organisasi memiliki sistem pemastian mutu yang terstruktur dan sistematis

Ukuran keberhasilan
Ukuran keberhasilan implementasi SMM ISO 9001 : 2008 di SMK dengan indikator-indikator berikut ( disarikan dari Bambang Kesit ) : 1) Produktifitas Pembelajaran. Jumlah persentase mata pelajaran dengan jumlah pertemuan tatap muka sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, jumlah persentase bahan ajar yang tersedia dari jumlah mata pelajaran yang diselenggarakan, jumlah persentase silabus pembelajaran tersedia sesuai dengan jumlah mata pembelajaran yang diselenggarkan, dan jumlah persentase guru yang hadir sesuai dengan standar pertemuan yang telah ditetapkan sehingga ini berdampak juga dengan prestasi siswa; 2) Produktifitas Guru Dan Karyawan, tingginya angka persentase karyawan yang IKK-nya di atas 3, guru yang IKD-nya di atas 3, dan unit satuan kerja yang IKSK-nya di atas 3, serta tingginya persentase guru mengikuti kegiatan ilmiah; 3) Efisiensi Proses Internal, misalnya persentase angka kelulusan tiap tahun 100 persen tanpa joki dan persentase unit satuan kerja yang mampu melayani tepat waktu; 4) Efektifitas Pendanaan, terpenuhinya kebutuhan sekolah melalui dana dari BP-3/Komite Sekolah/ APBD/ BOS,  tersedianya dana untuk pengembangan SDM guru dan karyawan serta untuk pengembangan fasilitas pendidikan; 5) Ketersediaan Dokumen, tersedianya dokumen sistem mutu beserta rekaman mutu di tempat yang terkait. Dokumen dan rekaman mutu ditentukan dengan jelas dan diterapkan secara konsisten seta mudah diambil dan disajikan ketika dibutuhkan; 6) Kemudahan Telusur Dokumen, isi dokumen mudah ditelusur untuk melihat urutan kronologis proses dan bagian yang mengerjakannya sehingga ketika ada masalah mudah diketahui dan dengan cepat diatasi atau dicari solusinya. Dan kemudahan ini dapat menghindari saling lepas tanggungjawab; 7) Mutu Jasa, proses yang terekam dan terdokumentasi dengan teratur dan konsisten sehingga kualitas jasa yang dihasilkan akan menjadi lebih baik dan terkendali demi mengurangi tingkat kesalahan dan ketidaktepatan dari jasa yang dihasilkan; 8) Keluhan Pelanggan, memberikan kepuasan kepada siswa dan stakeholders lainnya bila ada keluhan atau complain atas ketidakpuasan dalam penyelenggaraan proses pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar